Tanggal 1 Juni, warga negara Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila. Peringatan ini guna mengenang peristiwa yang begitu penting dalam sejarah Negara Indonesia yaitu peristiwa pertama kali Pancasila disampaikan oleh Ir. Soekarno pada sidang pertama BPUPKI. Sidang tersebut berlangsung di Gedung Chuo Sang In atau yang saat ini dikenal sebagai Gedung Pancasila, Jakarta pada 29 Mei – 1 Juni 1945.
Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2024 ini seyogyanya kita jadikan momen refleksi untuk menggali nilai-nilai Pancasila yang kemudian kita aktualisasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini dilakukan semata-mata untuk menjalankan kehidupan yang sesuai dengan Pancasila karena pada dasarnya Pancasila bersifat dinamis atau dapat menyesuaikan perkembangan zaman.
Di tengah-tengah tahun 2024 yang sering disebut dengan tahun politik, tentu banyak fenomena yang berkaitan dengan implementasi nilai Pancasila didalam kegiatan politik. Oleh karena itu, mari sejenak kita memahami dan refleksi bagaimana aktualisasi nilai Pancasila di tahun politik.
Di awal pembahasan tentang politik ini, kita pahami bahwa ideologi bangsa Indonesia yaitu Pancasila, dan sistem pemerintahan yang disepakati oleh bangsa Indonesia adalah sistem demokrasi. Sistem demokrasi dianggap sebagai sistem pemerintahan yang paling sesuai dan terbaik bagi bangsa Indonesia.
Di tahun politik ini, telah kita rasakan bersama bagaimana atmosfer perpolitikan Indonesia. Mulai dari awal tahun 2024 yaitu pelaksanaan Pemilu (Pilpres dan Pileg), hingga nanti akhir tahun (27 November) yaitu pelaksanaan Pilkada serentak (Pilbup/Pilwali dan Pilgub).
Indonesia sebagai negara yang menerapkan demokrasi Pancasila, memiliki prinsip-prinsip yang harus dipegang teguh selama berlangsungnya proses demokrasi. Prinsip pertama dalam demokrasi Pancasila yaitu “mengedepankan nilai-nilai kerakyatan dalam bermusyawarah”. Musyawarah merupakan salah satu nilai luhur yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Musyawarah menjadi keunggulan dari demokrasi Pancasila karena di dalamnya terdapat prinsip pengakuan terhadap aspirasi semua golongan atau kelompok. Demokrasi Pancasila tidak semati (50% + 1) yang mengabaikan kepentingan golongan minoritas, akan tetapi lebih kepada sistem pemerintahan yang memperhatikan atau mengakomodir kepentingan semua kelompok atau golongan.
Prinsip kedua yaitu “dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan”. Hal ini berarti membuktikan bahwa dalam pengambilan keputusan seharusnya berorientasi pada kesejahteraan bersama. Dalam pengambilan keputusan harus dilandasi dengan etika untuk mencari solusi yang terbaik untuk semuanya. Para elit politik hendaknya menjunjung tinggi nilai kejujuran, serta menerima dan menghormati perbedaan pendapat.
Tahun 2024 berarti tahun ke 26 Reformasi. Semakin dewasa usia reformasi hendaknya semakin kuat jati diri bangsa Indonesia khususnya dalam hal demokrasi. Para pemimpin seyogyanya menunjukkan kebijaksanaan yang semakin matang, terdengarnya aspirasi masyarakat (kebebasan berpendapat), menjunjung tinggi nilai kejujuran dan tegaknya hukum untuk semua golongan.
Aktualisasi nilai Pancasila di tahun politik seharusnya tidak hanya ditujukan pada kalangan elit, melainkan dimulai dari lapisan masyarakat bawah. Di tengah kemajuan teknologi dan informasi seperti sekarang ini, mayoritas masyarakat telah melek IT. Kondisi seperti ini tentu dapat mendukung pendidikan politik kepada masyarakat guna tercapainya tujuan dan cita-cita bangsa melalui produk politik yang baik.
Menurut Reamur Lipset, demokrasi akan berjalan dengan baik apabila masyarakat telah ‘melek huruf’ dan kondisi sosial ekonomi yang sudah mapan atau baik. Hal ini berarti sistem demokrasi akan berjalan dengan baik di dalam masyarakat yang berpendidikan baik dan ekonomi yang baik pula.
Dalam masyarakat yang berpendidikan baik, maka akan sulit untuk diprovokasi dan tidak mudah percaya dengan berita hoax. Sedangkan di masyarakat yang ekonomi mapan dan rasional maka akan sulit terjadi praktik money politic. Konsep ini tentu dapat menjadi bahan refleksi bagi bangsa Indonesia.
Semoga bermanfaat. Aamiin.
Refleksi Peringatan Hari Lahirnya Pancasila : Aktualisasi Nilai Pancasila di Tahun Politik Oleh : Setiawan Budi, M. Pd. (Dosen STAI Nurul Islam Mojokerto)
